Just another free Blogger theme

1. Tujuan [kembali]

  • Untuk menyelesaikan tugas Elektronika yang diberi oleh bapak dr.Darwison,M.T
  • Untuk memahami karakteristik Voltage Summing
  • Untuk mengetahui bagaimana cara merangkai Voltage Summing
  • Dapat mensimulasikan rangkaian Voltage Summing


2. Alat dan Bahan [kembali]

  • Alat
            Instrumen
      
               DC Voltmeter
Spesifikasi :
  1. Angka rangkuman masukan biasanya di mulai dari ± 1,000000 V hingga s/d ± 1000, 000 V (Metode pemilihan rangkuman dilakukan dengan cara otomatis dan indikasi beban lebih).
  2. Ketelitian mutlak tercatat mencapai ± 0,005 persen dari pembacaan yang sudah dilakukan.
  3. Angka stabilitas untuk jangka pendek sebesar 0,002 persen dari pembacaan (periode 24 jam). Sedangkan untuk jangka panjang sebesar 0,008 persen pembacaan (periode 6 bulan).
  4. Resolusi untuk 1 bagian dalam 106 yaitu 1 μV bisa dibaca pada rangkuman dari masukan 1 V.
  5. Karakteristik masukannya yaitu tahanan masukan khas sebesar 10 MΩ dengan kapasitas masukan 40 pF.
  6. Kalibrasi yang standar (internal) tidak tergantung pada rangkaian ukuran yang mana telah diperoleh dari sumber referensi yang sudah stabil.
  7. Ada beberapa sinyal keluaran seperti perintah mencetak.


         Generator

              Baterai DC
                             
         Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.


  • Bahan

               Resistor

                                          
        Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm

        Spesifikasi dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu.


           

              Op amp

 
         Penguat operasional (bahasa Inggris: operational amplifier) atau yang biasa disebut op-amp merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan sambatan (bahasa Inggris: coupling) arus searah yang memiliki bati (faktor penguatan atau dalam bahasa Inggris: gain) sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran.

        Spesifikasi : 
  • Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
  • Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
  • Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
  • Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
  • Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
  • Karakteristik tidak berubah dengan suhu




3. Dasar Teori [kembali]

           VOLTAGE SUMMING

        Penggunaan op-amp populer lainnya adalah sebagai penguat penjumlah. Gambar 15.8 menunjukkan hubungan dengan keluaran menjadi penjumlahan dari ketiga masukan tersebut, masing-masing dikalikan dengan keuntungan yang berbeda. Tegangan keluarannya adalah


   Pengurangan Tegangan

        Dua sinyal dapat dikurangi, satu dari yang lain, dengan berbagai cara. Gambar 15.10 menunjukkan dua tahap op-amp yang digunakan untuk memberikan pengurangan sinyal input. Hasilnya keluaran diberikan oleh



        Sambungan lain untuk memberikan pengurangan dua sinyal ditunjukkan pada Gambar 15.11. Koneksi ini hanya menggunakan satu panggung op-amp untuk mengurangi dua sinyal input. Dengan menggunakan superposisi, output dapat ditampilkan menjadi


     Bentuk Soal

          Example 

  1. Tentukan output untuk rangkaian Gambar 15.10 dengan komponen R1 MΩ, R1 100 kΩ, R2 50 kΩ, dan R3 500 kΩ.



solusi : 


Outputnya terlihat sebagai perbedaan V2 dan V1 dikalikan dengan faktor penguatan 20.


2.  Tentukan tegangan keluaran untuk rangkaian Gambar 15.12.  


solusi : 
Tegangan keluaran yang dihasilkan dapat dinyatakan sebagai


Tegangan keluaran yang dihasilkan terlihat sebagai perbedaan dari dua tegangan masukan.


            Problem 

1.      Hitung tegangan keluaran untuk rangkaian Gambar. 15.51 dengan masukan V1 40 mV rms dan V2 20 mV rms.

solusi : 

2.      Tentukan tegangan keluaran untuk rangkaian Gambar 15.53.


solusi : 


             Pilihan Ganda 


 1. Tentukan tegangan keluaran rangkaian dari Gambar 15.8 dengan diketahui nilai hambatan R1=R2=R3=5kΩ dan Rf = 10MΩ dengan nilai tegangan V1 = 10mV, V2= 5mV dan V3 = 2mV!
 a. 34V
 b. -17V
 c. -34V
 d. 17V

Jawaban : c. -34V



2. Tentukan nilai tegangan keluaran dari Gambar 15.10 dengan diketahui nilai Rf = 8kΩ, R1=200Ω, R2=400Ω, R3=150Ω dengan nilai tegangan V1=15mV dan V2=12mV!
 a. 32.67V
 b. -32.76V
 c. -33.67V
 d. -31.76V

Jawaban : d. -31.76V





4. Percobaan [kembali]

          Prosedur Percobaan:
     1. Siapkan komponen rangkaian yang diperlukan pada proteus.
     2. Susunlah komponen-komponen tersebut sesuai petunjuk menjadi suatu rangkaian yang kompleks.
     3. Setelah semua komponen terangkai, maka cobalah untuk menjalankannya.

           Gambar Rangkaian
 


Gambar 15.8

   Prinsip kerja 
       Tegangan dari baterai 1,2 dan 3 yang dihubungkan secara paralel akan mengalirkan arus menuju resistor R1, R2, R3 yang dihubungkan secara paralel mengeluarkan arus yang dibagi ke Rf dan ke Op-amp, pada op-amp nantinya akan terjadi penguatan dengan rumus Vo = - (Rf/R1*V1 + Rf/R2 *V2 + Rf/R3 *V3) sehingga didapat Vout sebesar -35,9V



Gambar 15.9

 Prinsip kerja 
       Tegangan dari sumber AC yang dihubungkan secara paralel akan mengalirkan arus menuju resistor R1 dan R2 yang dihubungkan secara paralel mengeluarkan arus yang dibagi ke Rf dan ke Op-amp, pada op-amp nantinya akan terjadi penguatan dengan rumus Vo = - (Rf/R1*V1 + Rf/R2 *V2) sehingga didapat Vout sebesar 0.25V



Gambar 15.10
 Prinsip kerja 
      Tegangan Dari sumber AC melewati R1 dan tegangan dibagai menuju ke Rf dan ke OpAmp terjadi penguataan arus dari OpAmp akan melewati R3 dari sumber AC2 akan masuk ke R2 yg parelel dengan R3 dan tegangan nya akan dibagai ke Rf dan ke Op Amp dengan Rumus V0 = -(Rf/R2*V2 - Rf/R3 * Rf/R1 *V1) didapat kan Hasilnya -10.8V


Gambar 15.11
 Prinsip kerja 
       Tegangan Dari baterai V1 melewati R1 arus dibagi secara paralel dengan R3 ke kaki non inverting OpAmp dan selanjutnya tegangan dari baterai V2 melewati R2 dan akan dibagi ke R4 dan kek kaki inveritng OpAmp denga Rumus Vo = R3/R1+R2 * R2+R4/R2 *V1 - R4/R2 *V2 didapatkan output sebesar 0V



Gambar 15.12
Prinsip kerja 
       Tegangan Dari baterai V1 melewati R1 arus dibagi secara paralel dengan R3 ke kaki non inverting OpAmp dan selanjutnya tegangan dari baterai V2 melewati R2 dan akan dibagi ke R4 dan kek kaki inveritng OpAmp denga Rumus Vo = R3/R1+R2 * R2+R4/R2 *V1 - R4/R2 *V2 didapatkan output sebesar 0V

               Video Simulasi Rangkaian 

Video Simulasi Rangkaian 15.8

Video Simulasi Rangkaian 15.9

Video Simulasi Rangkaian 15.10

Video Simulasi Rangkaian 15.11

Video Simulasi Rangkaian 15.12


5. Download File [kembali]

Download Materi klik disini
Download HTML klik disini
Download rangkaian 15.8 klik disini
Download rangkaian 15.9 klik disini
Download rangkaian 15.10 klik disini
Download rangkaian 15.11 klik disini
Download rangkaian 15.12 klik disini
Download video simulasi rangkaian 15.8 klik disini
Download video simulasi rangkaian 15.9 klik disini
Download video simulasi rangkaian 15.10 klik disini
Download video simulasi rangkaian 15.11 klik disini
Download video simulasi rangkaian 15.12 klik disini
Download Datasheet Transistor klik disini
Download Datasheet Resistor klik disini
Download Datasheet Op amp klik disini


0 komentar:

Posting Komentar